Kumpulan Puisi Amoi

Selasa, 04 November 2014



Rahma Nuzul Azmi, kerap disapa Amoi. Gadis mungil nan manja, selalu ditemani air mata. Hingga saat ini belum ada pelipur lara yang mampu menyemangati dirinya. "Gerimis mengundang rindu. bahagia bila senja menyapa." Ia begitu mencintai hujan dan senja. Seberapa besarkah dia menikmati hujan dan senja? Temukan jawabannya dalam karya puisinya berikut ini.



Maklumat Senja
Ketika mentari dilapisi purnama
Ku temukan jawaban di balik senja
Hening, memang lah hening
Tak perlu mengundang pelangi
Meski gerimis terus meringis
Meski ombak terus menderu
Ku tahu
Purnama hadir dalam semu
Biarkan dia mendayu
Asal kau tetap di situ
Merajut asa di banyu biru
8 januari 2013

Langit Tahu
Masih kurasakan kehangatan sinar mentari
Saat gerimis membasahi
Terasa ada yang menggelitik pikiran juga perasaan
Ku tengadah menghadap langit, ah
Tenyata langit sedang menatap rasaku
Aku tersenyum
Picingan dua bola mata serta segaris ketulusan itu
Mengikuti gerak langkahku
Hingga bayang menghilang di balik senja
Tinggalkan rasa
16 Februari 2013

Lebur Pekat
Bayangan iu semakin merambah
Temaram
Menyingkirkan seluruh bagian terang
Hingga pekat lebur, menguyupkan

Gigil Sunyi
Mengukir malam di sudut jemari kota
Barangkali mampu hilangkan guratan sunyi
Atau menampung serutan dingin
Yang perlahan akan membunuh

Elegi Senja
Bola matanya sibuk mencari bagian yang hilang dari kontruksi bianglala
Napas senja menyentuh tubuh ringkihnya
Gigilkan semua asa
tenggelam menyusul butir-butir sendu
lantunkan dendang merdu ke dasar samudera.

Sore, kemarin lusa
hamparan senja mengantarnya pulang
Melewati garis perjalanan yang cukup melelahkan
Sedang gerimis melindung jingga
Orang-orang merduyun di jalan basah
memantulkan benang-benang gelora menjelang malam
Ada yang lain di bola matanya
selain senja dan jingga
Ya, bianglala berdiri tegak tepat di hadapannya.

Hilang
Bagai hujan
Turun deras
Menyadari banyak jiwa
Mereda
Dan dilupakan begitu saja
Laksana angin
Berdesir
Melewati celah-celah kerikil
Cukup menyapa
Hilang
Seperti ombak
Bergemuruh
Memecah lautan
Mengukir batas air
Lalu hilang.


Rahma Nuzul Azmi, Mahasiswa PBSI FKIP Usnyiah, Angkatan 2011. Bergiat di komunitas Teater Gemasastrin.






























Share this article :

Similiar Templates

Tidak ada komentar:

Informasi

Diperkenankan mengambil isi di dalam blog ini dengan catatan "Jangan lupakan sumbernya"
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Teater Gemasastrin - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger