Rahma Nuzul Azmi, kerap disapa Amoi. Gadis mungil nan manja, selalu ditemani air mata. Hingga saat ini belum ada pelipur lara yang mampu menyemangati dirinya. "Gerimis mengundang rindu. bahagia bila senja menyapa." Ia begitu mencintai hujan dan senja. Seberapa besarkah dia menikmati hujan dan senja? Temukan jawabannya dalam karya puisinya berikut ini. |
Maklumat Senja
Ketika
mentari dilapisi purnama
Ku
temukan jawaban di balik senja
Hening,
memang lah hening
Tak
perlu mengundang pelangi
Meski
gerimis terus meringis
Meski
ombak terus menderu
Ku
tahu
Purnama
hadir dalam semu
Biarkan
dia mendayu
Asal
kau tetap di situ
Merajut
asa di banyu biru
8
januari 2013
Langit Tahu
Masih
kurasakan kehangatan sinar mentari
Saat
gerimis membasahi
Terasa
ada yang menggelitik pikiran juga perasaan
Ku
tengadah menghadap langit, ah
Tenyata
langit sedang menatap rasaku
Aku
tersenyum
Picingan
dua bola mata serta segaris ketulusan itu
Mengikuti
gerak langkahku
Hingga
bayang menghilang di balik senja
Tinggalkan
rasa
16
Februari 2013
Lebur Pekat
Bayangan
iu semakin merambah
Temaram
Menyingkirkan
seluruh bagian terang
Hingga
pekat lebur, menguyupkan
Gigil Sunyi
Mengukir
malam di sudut jemari kota
Barangkali
mampu hilangkan guratan sunyi
Atau
menampung serutan dingin
Yang
perlahan akan membunuh
Elegi Senja
Bola
matanya sibuk mencari bagian yang hilang dari kontruksi bianglala
Napas
senja menyentuh tubuh ringkihnya
Gigilkan
semua asa
tenggelam
menyusul butir-butir sendu
lantunkan
dendang merdu ke dasar samudera.
Sore,
kemarin lusa
hamparan
senja mengantarnya pulang
Melewati
garis perjalanan yang cukup melelahkan
Sedang
gerimis melindung jingga
Orang-orang
merduyun di jalan basah
memantulkan
benang-benang gelora menjelang malam
Ada
yang lain di bola matanya
selain
senja dan jingga
Ya,
bianglala berdiri tegak tepat di hadapannya.
Hilang
Bagai
hujan
Turun
deras
Menyadari
banyak jiwa
Mereda
Dan
dilupakan begitu saja
Laksana
angin
Berdesir
Melewati
celah-celah kerikil
Cukup
menyapa
Hilang
Seperti
ombak
Bergemuruh
Memecah
lautan
Mengukir
batas air
Lalu
hilang.
Rahma
Nuzul Azmi, Mahasiswa PBSI FKIP Usnyiah, Angkatan 2011. Bergiat di komunitas
Teater Gemasastrin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar