Diksi yang tepat, akan menghasilkan
makna yang indah. Setiap kata mengandung makna, setiap makna akan ada tafsiran.
Kita selalu saja mencari dan terus mencari makna di balik kata. Ada kata yang
mudah di mengerti makna dan ada makna yang sulit untuk kita ketahui. Seorang
penyair tentu berbeda-beda dalam memaknai kata yang diciptakannya sendiri.
Seperti penyair yag satu ini yaitu Muhammad Rifki, mewujudkan kebahagian hanya
dengan kata CIK namun penuh nuansa makna baginya. Bagaimana tidak kata CIK di artikan “Calon Istriku”.
Kunyah saja puisi berikut ini wahai pecandu sastra:
CIKal Bakal
oleh:
Muhammad Rifki
Cik,
kita akan buat permulaan
Aku
tau kau keberatan dan gamang memilih
Tapi
cobalah dulu,
kuyakin
kau ketagihan setelah itu.
Ayo
cik, sentuhkan bulubulu kita
Kau
akan tau kenikmatan diantaranya,
bahkan
kau akan lupa,
terhadap
semua perihal hidup,
yang
kau anggap redup.
Kita
benarbenar menikmati,
diantara
bulubulu yang tengah kuceritakan ini.
Sampai
tidak lagi sadar kita sedang berbaring,
tengah
melepas lelah, sebab hari hari sudah kita anggap mati.
Cik,
ini adalah cikal bakal masa depan kita yang gemilang
Anggap
saja begitu,
supaya
pikiran kita sama sama tenang,
sama
sama damai.
Meski
hal lain pula yang terjadi,
kita
tidak lagi tau, cik.
Cik,
kau setuju kan?
Sepuluh
Jariku sudah tidak ada,
ini
demi cikal bakal kita
Aku
tidak berbicara tentang cinta,
tetapi
aku berbicara perihal hubungan kita,
yang
sudah barang tentu ada cinta di dalam itu.
Cinta
yang kita anggap hanya sebagai kedok.
Namun
dibalik itu,
semangat
menjaga dan mengasihi terus membara.
Kita
yang mendirikan, sudah pasti akan kita jalani,
Biar
Tuhan yang menentukan
Kita
cukup diam saja dalam hal ini
Hadapi
dan nikmati saja gelombang gelombang perjuangan kita nantinya.
Itu
saja, tidak perlu pikir hal buruk yang mungkin nyata.
Cik,
gampang kan?
Kita
tinggal jalan saja
Penentunya
sudah ada.
editor: Ican
Tidak ada komentar:
Posting Komentar