kunyah berikut ini wahai pecandu seni.......
Ketika
aku melihat dengan mata kepala sendiri
Aku
hanya bisa berkata dalam hati
“Tuhan.
Sadarkanlah mereka ini”
Mereka
tidak pantas menjadi petinggi
Jika
tidak bisa mengayomi
Ini
mungkin hanya Cuma-Cuma bagi mereka
Tapi
kami gantungkan cita-cita Negeri pada mereka
Kalian
adalah petinggi kami
Tapi
kalian sering melakoni pangkat
Dengan
hal yang tidak sepantasnya
kalian
lakukan
Kepercayaan
yang tidak bisa kalian jaga
Saat
itulah kebencian kami mulai membara
Sandiwara
hidup terus kalian jalani
Di
atas kepedihan air mata ini
Sampai
semua yang kalian harapkan bisa tercapai
Lalu
kalian campakkan kami sesuka hati kalian
Dan
mata ini menjadi saksi saudara ku
Aku
tertawa dalam kesedihan saudara
Melihat
kisah yang aneh dijalanan
Ingin
aku mengganyal duka lara kami
Dengan
sebuah lontaran kata-kata mutiara
Tetapi
apalah daya kami
Kami
hanya rakyat jelata bagi kalian para petinggi
Yang
hanya bisa bersorak-sorak di pinggir jalan
Dengan
sebuah toa
Negeri
nan subur namun gersang tak bertepi
Inilah
negeri kita kawan
Negeri
yang berharap pada kursi berputar.
Oleh
: Ichsan Mantovani, pegiat Teater Gemasastrin Unsyiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar