Wanita Terindah dalam Hidupku
Detik
demi detik ku menanti
Terasa
sepi jadinya malam
Ku
menunggu berselimut angin malam
menusuk
persendiaanku
Setulus perasaan yang datang dari hati kecil ini
hanya
dirimu yang selalu ku kasihi dan aku sayangi
Sungguh,
hati ini tak bisa sedikit pun tanpa mengingatmu
aku
tak akan pernah melupakanmu sepanjang hidupku
Hanya
kata-kata dan doa yang bisa ku ucapkan
Karena
hanya dirimu yang terindah dalam hidupku ibu
Banda
Aceh, 21 Desember 2012.
Pelangi Impian
Kuratapi
pelangi yang indah
Ku
lihat sangat cerah
Ku
hitung warnanya
Ku
berjalan dalam kehujanan
Di
dampingi tiupan angin
Ku
telusuri apa yang aku inginkan
Ku
bertekad tetap mencarinya
Walau
terjatuh
Aku
harus kuat
Aku
harus bangkit dari keterpurukan
Demi
pelangi impian
Banda
Aceh, 02 Oktober 2012.
Melukis di Atas Air
Ku
ukir sebuah tulisan
dengan
ranting kayu
Ku
warnai tulisan itu
dengan
debu
Tulisan
itu . . .
begitu
cepat hilang
Debu
yang kuwarnai tulisan itu
begitu
cepat tenggelam
Aku
tak pernah putus asa
Melukis
Aku
tak pernah menyerah
Mewarnai
Tapi,
apa yang ku dapat
Yang ku lukiskan itu
Selalu
meninggalkanku
Aku
berpikir
Mengapa apa yang kulukiskan
begitu
cepat meninggalkanku
Ternyata,
aku baru menyadari
aku
selama ini selalu
melukis
di atas air
Banda
Aceh, 09 Februari 2013.
Maulita, Mahasiswa PBSI FKIP Unsyiah, bergiat di komunitas Teater Gemasastrin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar