Seulimum, Pegunungan Seulawah Agam. |
“Sekolah yang unggul adalah sekolah yang tak menghasilkan penganggur, bukan karena banyaknya sarana dan prasarana dalam sekolah tersebut.” Ujar kepala sekolah SMA 2 Seulimum, Aceh Besar, 19/9/2014, dalam rangka survei lokasi oleh Gemasastrin.
Kendala utama dari sekolah ini, minimnya guru di bidangnya. Apabila
kita melihat, ada banyak sekali siswa di SMA 2 Seulimun ini yang berbakat dan
minat yang kuat untuk belajar. Mirisnya, satu guru mengajar dalam beberapa
ilmu. Namun demikian, sang guru tidak merasa kewalahan. Kurangnya sarana untuk
guru oleh pemerintah. Sang guru harus bolak-balik ke sekolah setiap harinya. Pun
itu dengan arak yang jauh. Kepala sekolah misalnya, beliau harus dengan suka
rela setiap paginya berangkat dari jam 06.30 WIB agar sampai ke sana pukul 07.45
WIB.
Satra dalam ruang lingkup SMP 2 Seulimum, bahkan tidak
terjamah kepada mereka. Buku ada di dalam pustaka semuanya masih menggunakan
KTSP 2006. Pernah sekali waktu berdasarkan interview dengan kepala sekolah
tersebut. Ada sekelompok siswa ingin bermain drama. Ketika di minta izin kepada
pihak sekolah, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya siswa tersebut
terpaksa berlatih sendiri-sendiri tanpa pendamping.
Gemasastrin (Gelanggang Mahasiswa Sastra Indonesia) FKIP
Unsyiah. Sebuah wadah organisasi kampus, di bawah naungan Prodi PBSI FKIP
Unsyiah. Masa kepengurusan 2014 s.d. 2015 merasa tertarik untuk melakukan bakti
sosial. Mereka ingin mensosialisasikan sastra kepada siswa sekolah tersebut,
tentunya akan didampingi oleh para dosen. Bahan pembelajaran teori akan di
sampaikan langsung oleh dosen yang bersangkutan bidang ilmu sastra, sedang
praktik dari teori disuguhkan oleh mahasiswa baru yang sudah mendapatkan
pembelajaran dari mentor mereka. Sekaligus mereka mengadakan peusijuk bagi mahasiswa baru PBSI FKIP
Unsyiah.
Gemasastrin dalam rangka ini bekerja sama dengan Dinas Sosial
dan Pemerintahan Kota Jantho. Mereka akan mengadakan Bakti Sosial tersebut
dengan tema “Sosialisasi Sastra Menuju Kreativitas Anak bangsa” 27 s.d. 28
September 2014 di SMA 2 Seulimum, Aceh Besar. Mereka berharap akan ada perhatian penuh oleh pemerintah Aceh untuk mensejahterakan siswa dan guru-guru sekolah terpencil.
Red. IMV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar